PEGURUS PUSAT IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA PERGURUAN SENI BELA DIRI SATYA BHINNEKA |||Sekretariat: jl. Bangun Cipta Sarana Gg.L Rt 004/005 No.57 Kel. Pegangsaan Dua Kec. Kelapa Gading Jakarta Utara 14250 Tlp.(021)41659394/08387477920
PENGETAHUAN TENTANG PENCAK SILAT
Silek atau biasa disebut silat adalah seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat Indonesia memiliki tabiat suka merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di perjalanan atau di rantau, misalnya diserang atau dirampok orang. Selanjutnya daerah Nusantara ini adalah daerah yang subur dan merupakan tempat rempah-rempah penting sejak abad pertama masehi, oleh sebab itu, tentu saja ancaman-ancaman keamanan bisa saja datang dari pihak pendatang ke kawasan Nusantara ini.
Untuk dua alasan diatas maka masyarakat Indonesia pada tempo dahulunya perlu memiliki sistem pertahanan untuk mempertahankan negerinya dari ancaman musuh kapan saja. Jadi secara fungsinya silat dapat dibedakan menjadi dua yakni:
· Sebagai alat untuk panjago diri [pembelaan diri dari serangan musuh]
· Sebagai alat untuk panjago nagari [sistem pertahanan negeri]
Secara harfiah Silek (Silat) berasal dari kata siliek yang berarti si liat, karena demikian hebatnya berkelit dan licin seperti belut. Kata Pencak Silat di dalam pengertian para tuo silek (guru besar silat) adalah mancak dan silek. Perbedaan dari kata itu adalah
· Kata mancak atau dikatakan juga sebagai bungo silek (bunga silat) adalah berupa gerakan-gerakan tarian silat yang dipamerkan di dalam acara-acara adat atau acara-acara seremoni lainnya. Gerakan-gerakan untuk mancak diupayakan seindah dan sebagus mungkin karena untuk pertunjukkan
· Kata silek itu sendiri bukanlah untuk tari-tarian itu lagi, melainkan suatu seni pertempuran yang dipergunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, sehingga gerakan-gerakan diupayakan "sesedikit mungkin, cepat, tepat, dan melumpuhkan lawan".
Aliran dan perguruan pencak silat di Indonesia :
IKS.PI
Silat Persinas Asad
Silat Kijang Berantai
HASDI
PSHT
Silat Perisai Diri
Silat Riksa Budi Kiwari
Silat Tunggal Hati Seminari Tunggal Hati Maria
Silat Satria Tunggal
Pencak Silat Siwah
Silat Merpati Putih
Silat Tunas Putih
Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Silat Zulfikari
Silat GERANA
Pukulan Bongkot
Pencak Silat Sharaf (Silat Mubai)
Silat Hikmatul Iman Indonesia
Silat Elang Putih
Pusaka Sakti Mataram Lakutama PPS Inti Ombak
Macan Putih
Pencak Silat Pertempuran
Pencak Silat Gerakan Suci
Pencak Silat Tri Bela
Pencak Silat Maung Lugay
pencak silat BINTANG SUCI
Pencak Silat Rangjat
Pencak Silat di Nanggroe Aceh Darussalam
Pencak Silat Siwah
Pencak Silat di Riau-Siak
Perguruan Pencak Silat Mutiara Panca Rasa
Pencak Silat di Minangkabau
Tarian Randai, sejenis tarian tradisional yang berunsur silat Minangkabau.
Silat Tuo
Silat Bungo
Silat Sitaralak, Sterlak, Starlak
Silat Kumango
Silat Kota Anau
Silat Pauah
Silat Lintau
Silat Harimau
Silat Buayoini
Silat Pangian
Silat Duduk
Silat Sabanda
Silat Buah Tarok
Silat Pakiah Rabun
Silat Gajah Badoroang
Silat Luncua (Luncur)
Silat Gaib
Silat Sunua
Silat Ulu Ambek
Silat Tiang Ampek
Silat Balubuih
Silat Sungai Patai
Silat Lintau
Pencak Silat di Betawi
Silat Cingkrik
Silat Silau Macan
Silat Sabeni
Silat Tiga Berantai
Silat Gerak Saka
Silat Gerak Rasa Sanalika
Silat Paseban
Silat cimacan
Silat Si Kilat
Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga berenang (Kera Sakti / Naga Ngerem )
Silat Si Bunder / Naga Nyebrang
Silat Gombel
Silat Gelamak
Silat Beksi
Pencak Silat di Jawa Barat
Silat Cimande
Silat Cikalong
Silat Sabandar
Silat Riksa Budi Kiwari
Silat Serak
Silat Depokan
Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat
Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Nasional
Silat Binasatria
Pencak silat di Jawa Tengah dan Yogyakarta
Padepokan RangJat (Ranggah Jati)
Persilatan Ragajati
Persatuan Hati (PH)
Silat PPS Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih
Tapak Suci
Pusaka Sakti Mataram Lakutama
Perguruan Pencak Silat Cepedi
Perguruan Beladiri Sinar Perak
Perguruan Beladiri Garuda Nusantara
PS Garuda Jisai
Pencak Silat di Jawa Timur dan Madura
Persaudaraan Setia Hati (SH)
PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate)
Gubug Ramaja (PPSGR)
HASDI (Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia)
Silat Bawean
Pencak Silat Cempaka Putih (PSCP)
Keluarga Persilatan Ki Ageng Pandan Alas
Persatuan Hati (PH)
Perguruan Pencak Silat NH Perkasya
Pagar Nusa (PN)
Silat Cobra
Persaudaraan Rasa Tunggal
Perguruan Ilmu Seni Bela Keselamatan Syiar Islam (SI)
Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti
PPS Bintang Surya
pencak Silat di Kalimantan
Bersilat
Kuntau Banjar,Sendeng Banjar,Sendeng Belalang,Bang'koe
Kuntau Kutai,Kuntau Kilan
Cuyusika Bangau Putih
Pencak Silat Setia Budhi
Perguruan IKS.PI Kera
PSOB Taruna Bhakti
Pencak Silat di Bali
Silat Bakti Negara
Silat Kerta Wisesa
Silat Seruling Dewata
Silat Gobleg
Silat Sitembak
Mepantigan
Perguruan Pencak Silat Satya Bhinneka mempunyai empat aliran yaitu :
Cimande
Beberapa aliran dari betawi
Pengasinan
Sera
Senjata yang sering dipergunakan di dalam seni bela diri Pencak Silat
1. Kris
2. Kujang
3. Samping/Linso
4. Batang/Galah
5. Cindai
6. Tongkat/Toya
7. Kipas
8. Kerambit/Kuku machan
9. Sabit/Clurit
10. Sundang
11. Rencong/Tumbuk lada
12. Gedak
13. Tombak/Lembing
14. Parang/Golok
15. Trisula
16. Chabang/cabang
17. Dan peralatan yang kita sering bawa sehari-hari (apapun bentuknya)
Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi, dan terkendali yang mempunyai empat aspek satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan demikian, pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari karena memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembentukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional.
Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan.
PERATURAN BERBAGAI PERLOMBAAN PENCAK SILAT
1. Kategori Bertanding Dalam Pencak Silat
1. Ketentuan Bertanding
a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk mencapai prestasi.
· Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
· Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
· Menjatuhkan lawan.
· Mengunci lawan.
b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.
c. Ketentuan Pertandingan
· Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap awal/pasang.
· Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
· Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.
2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:
a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.
b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;
· Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan
· Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang mutlak
· Atas permintaan pelatih
c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.
d. Menang diskwalifikasi, jika:
· Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
· Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung diskwalifikasi.
· Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
e. Menang karena pertandingan tidak seimbang
f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat
Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat sebagai berikut:
a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.
· Teguran I, nilai dikurangi satu (1)
· Teguran II, nilai dikurangi dua (2)
b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5)
c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai dikurangi sepuluh (10)
d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:
· Mendapat peringatan setelah peringatan II
· Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang bertentangan dengan norma keolahragaan
· Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter perandingan.
4. Ketentuan Penilaian
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut:
a. Nilai 1 (satu)
· Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
· Serangan tangan yang maasuk pada sasaran
b. Nilai 2 (dua)
· Serangan kaki yang masuk pada sasaran
c. Nilai 3 (tiga)
· Menjatuhkan lawan
d. Nilai 4 (empat)
· Mengunci lawan
e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada setiap babak.
4. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan, yaitu:
· Dada
· Perut
· Pinggang kiri dan pinggang kanan
· Punggung
· Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.
2. KATEGORI JURUS TUNGGAL DALAM PENCAK SILAT
Kategori ini adalah untuk suatu pesaing (pesilat) melaksanakan suatu himpunan yang ditentukan dari gerakan-gerakan (jurus), terdiri dari bagian kesatu yang tak bersenjata, bagian kedua bersenjata machete (golok) dan bagian ketiga bersenjata staf (tongkat). Jurus Tunggal tersebut dikembangkan oleh PERSILAT dan memuat gerakan-gerakan dari beraneka gaya Silat. Keseluruhan Jurus harus selesai dalam waktu persisnya 3 menit, dan poin-poin dianugerahkan menurut keterampilan persilat itu, ketelitian dari teknik dan ketepatan pemilihan waktu. Skor tertinggi pada setiap putaran diteruskan untuk bersaing di dalam putaran yang berikutnya, sampai salah satu pemenang dinyatakan/diumumkan.
3. KATEGORI JURUS GANDA DALAM PENCAK SILAT
Di dalam kategori ini dua pesilat dari regu yang sama menunjukkan ketrampilan-ketrampilan Silat mereka dengan melaksanakan suatu perkelahian yang ditentukan secara berurutan yang disertai serangan dan pertahanan, dan dapat dengan tangan kosong atau dengan senjata-senjata. Jurus Ini berbeda dengan Jurus Tunggal dan Regu seperti Tim koreogaphi dalam gerakannya. Lagi; kembali keseluruhan kinerja yang harus diselesaikan di dalam 3 menit, dan poin-poin dianugerahkan untuk eksekusi teknik dan ketepatan pemilihan waktu, serta daya temu dari urutan, dan bagaimanapun juga pertunjukan ketrampilan pesilat juga akan mempengaruhi perolehan angka. Regu dengan poin terbanyak akan dinyatakan juara.
4. KATEGORI JURUS REGU DALAM PENCAK SILAT
Tiga pesilat dari regu yang sama menunjukkan ketrampilan Silat mereka dengan melaksanakan jurus wajib beregu. Seperti Jurus-Jurus Tunggal, ini terdiri dari gerakan-gerakan yang ditentukan, dan dikembangkan oleh PERSILAT termasuk teknik-teknik yang berasal dari gaya-gaya yang berbeda dari Silat. Regu tersebut harus melengkapi kinerja mereka di dalam persisnya 3 menit, dengan poin-poin yang akan dianugerahkan untuk ketrampilan dan, tingkat kesulitan jurus, ketelitian dari teknik dan ketepatan pemilihan waktu antara ke tiga pesilat sebagai suatu regu. Regu yang memperoleh angka yang paling tinggi akan menjadi pemenang dari kategori ini.
Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan apabila ada kesalaha dalam pengetikan atau kata-kata yang sesuai mohon dimaafkan.
Salam Pencak Silat Indonesia
Silahkan kritik dan sarannya pada kolom yang sudah disediakan
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar